MANTAN PEMAIN TOP DUNIA, YANG GAGAL SAAT MENJADI PELATIH
Tampil Ganas Saat Masih Aktif Bermain, Namun Gagal Saat Menjadi Pelatih
Sudah menjadi hal yang lumrah jika saat ini banyak pemain hebat saat masih aktif bermain di lapangan, tapi sewaktu pensiun dan menajdi pelatih mereka harus mengalami kegagalan. Hal yang hingga saat ini masih belum ditemukan penyebab pastinya bisa terjadi fenomena ini. Hingga saat ini lebih kurang ada lebih dari 15 pemain yang dulunya begitu luar biasa saat bermain di atas lapangan, namun harus berakhir dengan kegagalan.
Yang lebih miris banyak dari mantan pemain hebat tersebut harus merasakan pemecatan sebelum berhasil melewati semusim bersama tim yang di asuhnya. Bahkan ada yang belum genap menjalani 20 laga bersama klub, telah di lengserkan dari posisi juru racik strategi itu. Nama besar saat masih menjadi pemain aktif tidaklah menjadi jaminan sukses saat berkarir menjadi pelatih. Berikut nama besar yang gagal saat memulai karir menjadi pelatih.
Legenda Arsenal Thiery Henry
Setelah pensiun legenda Arsenal ini memilih untuk melanjutkan karir menjadi pelatih, klub papan atas As Monaco menjadi klub pertama yang di latih, namun sayang awal karir nya sebagai pelatih banyak menorehkan nestapa. Dimana dalam 20 kali laga yang sudah dijalani nya bersama klub yang berjuluk Rouge et Blanc, dia hanya berhasil mencatat empat kemenangan.
Alhasil, sempat membuat As Monaco terjerumus dalam jurang degradasi. Puncaknya pun akhirnya Henry harus rela untuk di putuskan kontrak dengan As Monaco beberapa bulan lalu. Menurut Petinggi klub, penyebab utama ia gagal menemukan komposisi yang terbaik adalah banyaknya pemain utama nya yang di dera masalah cedera.
Dewa Asal Argentina
Julukan "Dewa" sepakbola sepertinya cocok untuk pelatih yang satu ini, pasalnya saat aktif bermain ia merupakan sosok yang luar biasa dalam urusan mengolah kulit bundar dan dalam urusan mencetak gol. Maradona telah terbukti selalu tampil luar biasa saat membela tim-tim Eropa, dia juga sukses mempersembahkan Trofi Piala Dunia bagi negaranya.
Tapi hal ini bertolak belakang saat dia telah pensiun menjadi pemain dan memulai karir sebagai pelatih, kata gagal sepertinya banyak di catatkan saat dia menjalani profesi menjadi juru racik taktik. Tidak ada gelar yang bisa di persembahkan untuk tim maupun negara yang di latih oleh nya. Prestasi terbaiknya adalah saat melatih Timnas Argentina dengan mencatatkan kemenangan sebanyak 18 kemenangan dari 24 laga.
Mantan Benteng Kokoh Arsenal Tony Adams
Sama seperti nasib kedua pelatih yang di atas, mantan benteng kokoh Arsenal saat menjalani karir menjadi pelatih juga di bilang gagal, berbeda dengan saat masih tampil di lapangan sebagai pemain bertahan kokoh milik Arsenal. Klub yang di tukangin oleh Adams tidak ada satu pun yang mampu menorehkan catatan bagus. Tercatat Adams pernah menangani empat tim seperti Wycombe Wanderers, Portsmouth, Gabala, dan Granada. namun tidak ada satupun yang sukses untuk unjuk gigi di liga domestik. Prestasi terbaik Adams adalah saat melatih kesebelasan Wycombe Wanderers, kala itu dia berhasil memperoleh persentase kemenangan sebesar 22,6%
Gary Neville Legenda Setan Merah
Masih terkait dengan mantan pemain hebat yang gagal saat menjadi pelatih. Salah satu benteng kokoh Manchester United yang juga turut menjadi bagian dari saat tim Setan Merah berhasil meraih Trebel Winner di tahun 99, Gary Neville juga merasakan hal serupa dengan tiga pelatih diatas. Saat menukangin Valencia di tahun 2015 lalu, Neville dianggap gagal, dimana dia hanya mampu menjabat selama 28 pertandingan dan gawatnya hanya berhasil mendapatkan 10 kemenangan saja. Padahal bila di lihat dari prestasi sewaktu masih aktif bermain bersama MU, dia bukanlah pemain yang bisa dipandang enteng. Bersama MU, ia sudah hampir mencicipi semua gelar bergengsi di benua biru itu.
Sudah menjadi hal yang lumrah jika saat ini banyak pemain hebat saat masih aktif bermain di lapangan, tapi sewaktu pensiun dan menajdi pelatih mereka harus mengalami kegagalan. Hal yang hingga saat ini masih belum ditemukan penyebab pastinya bisa terjadi fenomena ini. Hingga saat ini lebih kurang ada lebih dari 15 pemain yang dulunya begitu luar biasa saat bermain di atas lapangan, namun harus berakhir dengan kegagalan.
Yang lebih miris banyak dari mantan pemain hebat tersebut harus merasakan pemecatan sebelum berhasil melewati semusim bersama tim yang di asuhnya. Bahkan ada yang belum genap menjalani 20 laga bersama klub, telah di lengserkan dari posisi juru racik strategi itu. Nama besar saat masih menjadi pemain aktif tidaklah menjadi jaminan sukses saat berkarir menjadi pelatih. Berikut nama besar yang gagal saat memulai karir menjadi pelatih.
Legenda Arsenal Thiery Henry
Setelah pensiun legenda Arsenal ini memilih untuk melanjutkan karir menjadi pelatih, klub papan atas As Monaco menjadi klub pertama yang di latih, namun sayang awal karir nya sebagai pelatih banyak menorehkan nestapa. Dimana dalam 20 kali laga yang sudah dijalani nya bersama klub yang berjuluk Rouge et Blanc, dia hanya berhasil mencatat empat kemenangan.
Alhasil, sempat membuat As Monaco terjerumus dalam jurang degradasi. Puncaknya pun akhirnya Henry harus rela untuk di putuskan kontrak dengan As Monaco beberapa bulan lalu. Menurut Petinggi klub, penyebab utama ia gagal menemukan komposisi yang terbaik adalah banyaknya pemain utama nya yang di dera masalah cedera.
Dewa Asal Argentina
Julukan "Dewa" sepakbola sepertinya cocok untuk pelatih yang satu ini, pasalnya saat aktif bermain ia merupakan sosok yang luar biasa dalam urusan mengolah kulit bundar dan dalam urusan mencetak gol. Maradona telah terbukti selalu tampil luar biasa saat membela tim-tim Eropa, dia juga sukses mempersembahkan Trofi Piala Dunia bagi negaranya.
Tapi hal ini bertolak belakang saat dia telah pensiun menjadi pemain dan memulai karir sebagai pelatih, kata gagal sepertinya banyak di catatkan saat dia menjalani profesi menjadi juru racik taktik. Tidak ada gelar yang bisa di persembahkan untuk tim maupun negara yang di latih oleh nya. Prestasi terbaiknya adalah saat melatih Timnas Argentina dengan mencatatkan kemenangan sebanyak 18 kemenangan dari 24 laga.
Mantan Benteng Kokoh Arsenal Tony Adams
Sama seperti nasib kedua pelatih yang di atas, mantan benteng kokoh Arsenal saat menjalani karir menjadi pelatih juga di bilang gagal, berbeda dengan saat masih tampil di lapangan sebagai pemain bertahan kokoh milik Arsenal. Klub yang di tukangin oleh Adams tidak ada satu pun yang mampu menorehkan catatan bagus. Tercatat Adams pernah menangani empat tim seperti Wycombe Wanderers, Portsmouth, Gabala, dan Granada. namun tidak ada satupun yang sukses untuk unjuk gigi di liga domestik. Prestasi terbaik Adams adalah saat melatih kesebelasan Wycombe Wanderers, kala itu dia berhasil memperoleh persentase kemenangan sebesar 22,6%
Gary Neville Legenda Setan Merah
Masih terkait dengan mantan pemain hebat yang gagal saat menjadi pelatih. Salah satu benteng kokoh Manchester United yang juga turut menjadi bagian dari saat tim Setan Merah berhasil meraih Trebel Winner di tahun 99, Gary Neville juga merasakan hal serupa dengan tiga pelatih diatas. Saat menukangin Valencia di tahun 2015 lalu, Neville dianggap gagal, dimana dia hanya mampu menjabat selama 28 pertandingan dan gawatnya hanya berhasil mendapatkan 10 kemenangan saja. Padahal bila di lihat dari prestasi sewaktu masih aktif bermain bersama MU, dia bukanlah pemain yang bisa dipandang enteng. Bersama MU, ia sudah hampir mencicipi semua gelar bergengsi di benua biru itu.
Komentar
Posting Komentar